12 Januari 2008

miMpi yaNg tAk peRnah ku mEngeRti


Pagi ini ku termenung, memandang langit biru yang telanjang seolah akan runtuh menindih tubuh dusta yang mulai rapuh, puing-puing berserakan membuat gersang yang memandang.... ku terdiam menghela napas panjang-panjang, huuuuuuh entah apa artinya mimpiku semalam..

kembali terlitas bayangannya yang pernah isi hati ku yang kosong dengan canda tawa yang selalu menemaniku di kala itu, kembali ku teringat tragedi mata menyiksa rasa, disaat kita bersama, mengisi hari-hari dengan sejuta tawa yang berujung tangis membawa nestapa hingga susah untuk aku lupa..

Malam hening, begitu hening hingga heningkan pikiran ku sejenak, membawanya terbang menembus ruang angan tak berdimensi, menghayutkan aku yang termenung dipagi hari buta, mengingat ingat mimpi yang semalam terlintas, apakah sekedar mimpi atau mimpi. begitu jelas senyumnya yang pernah mengisi kekosongan hari dimasa itu, ah.... terlalu dalam untuk ku keluarkan.mungkin memang mimpi.

Selamat pagi jiwa, mengapa kau begitu terpesona mengingat mimpi yang kembali terasa, biarlah itu menjadi sebuah catatan hanya untuk mu wahai jiwa penuh luka. biarkanlah itu berlalu meninggalkan semua sandiwara sang Kuasa Dunia. Lihatlah di upuk sana sang raja Siang mulai menampakan dirinya dengan cahaya yang takpernah redup dan tak pernah bosannya dia menerangi jiwa-jiwa seperti kita, sinarnya tak akan dustai meski kita dustai pancaranya.

kelab jiwa yang penuh luka derita, biarlah dia bahagai disana bersama mentari pilihanya walau meratap perih saat kau mengingat diagnosa kebersamaan dengannya.

Tidak ada komentar: