04 Februari 2008

TERLALU CEPAT

memang sudah kurencanakan seminggu sebelumnya, mungkim tanggal 4 february aku harus kembali pulang go back ke jakarta. ya memang eski kadang masih merasa betah dan memang hati kecilku masih merasakan masih betah tinggal di batam. tapi apalah daya aku hanya seorang pengembara yang berjalan sendiri kemanapun aku pergi. ya memeng begitu selau sendiri. dan memang akan selalu sendiri, aahhhh.

Atau mungkin karna aku terlalu terburu-buru. kenapa, memang ak pun tak tahu kejadian waktu itu terlalu cepat dan begitu cepat. ah mungkin Tuhan berkehendak buat kehidpan ku, aku akan selalu berpikir positif tentang ini.

kemana angin berhembus kesitulah aku melangkah, mencari sedikit berkah dari kehidupan yang memang kejam buat ku, kehidupan pana yang selalu dustai kemana pun aku melangkah. kehidupan yang selalu tiba-tiba membakar asa ku yang ku pandam dalam-dalam. tapi tak apalah apa kata tangan manusia yang lemah ini selalu aku kalah dengan keadaan.

keadaan yang terus memaksa, yang akhirnya aku pun putus kan untuk kembali ke kapung tempat dimana aku dewasa. hari sabtu tanggal 27 oktober aku pergi, ternyata masih hari sabtu juga aku harus kembali. meninggalkan asa yang mulai mekar. membiarkannya layu kering terbakar keadaan yang menggoncang posisiku saat itu. terlalu cepat memang terlalu cepat cepat aku harus berlalu meniggalkan semua asa ku.....

yang benar saja besok pagi harus berangkat. pagi - pagi sekali kau kasih kabar buruk ini, aku belum siap tahu sendiri kan aku disini masih betah masih ingin mengadu nasib bersama orang-orang yang takkan dustai hatiku tak sepertimu tuan. aku masih banyak urusan dipulkau maju ini, aku belum siap jika harus pulang terlalu cepat wahai keadaan, begitukah caramu menghargai keringat orang, menghargai problematika seseorang.

jika memang keadaan terus memaksa, tak apalah aku akan pergi,

Kini ku kembali pada kehidupan dulu, dimana tak ada lagi kata jenuh dan kluh kesah naun itu tak berarti hidup buat ku. HANG NADIM begitukah aku harus kembali elihatmu begitu cepat intuk kembali ke berangkatan.

Dengar wahai keadaan, aku pulang bukan berarti aku menyerah padamu. sama sekali aku tak takut padamu. aku hanya mengshindar karna kau mulai garang, aku tak mau melayani keadaan yang garang aku hanya ingin menghadapi dia yang selalu mengahsih coban.

dan kelihatanya diriku mulai bahagia dengan semua ini. meninggalkan apa yang aku cita-citakan dengan keadaan seperti mu. aku pun tak tahuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu

01 Februari 2008

semuanya berawal dari saya yang biasa dengan kebiasaan yang biasa pula. Tidak ada yang istimewa dari semua cerita dan celoteh saya. Semuanya juga berawal dari sebuah tempat yang kebanyakan orang juga tidak tahu, karena setiap orang yg di tanyapun pasti bilang ga tau . Hidup ku juga biasa dengan apa yang saya lakukan cuman hal - hal biasa seperti orang biasa lakukan, dan pemikiran ku pun juga biasa deperti orang biasa yang punya pemikiran, cuman kadang - kadang aku merasa beda dan pemikiran agak beda ,juga dengan tindakan yang agak beda walaupun orang - orang dekat memadangnya dengan tidak berbeda ,dan aku tidak tahu atau mungkin tidak menghiraukan apa pandangan orang - orang yang tidak dekat dengan ku. huhh... sekarang aku mungkin sudah dewasa, seperti orang biasa yang tumbuh dengan penuh kebiasaan , dan dari kebiasaan itupun aku mengerti akan sesuatu karena ada orang bilang katanya kita biasa karena biasa. Dan dengan seperti biasa setiap cerita atau celoteh yang biasa pasti ada lanjutannya , tunggu aku di celoteh selanjutnya ...